Hai selamat malam, tidak ini bukan malam hari.
Tapi aku lebih suka mengucapkan selamat malam, bukankah tiap orang memiliki kesenangannya sendiri, seperti ada yg menyukai pagi , siang , dan yg paling menjadi favorit banyak yg menyukai senja. Dengan alasan senja sebagai pembatas antara siang dan malam, serta semburat oranye dilangit merupakan warna yg sangat sempurna.
Tapi aku menyukai malam, bagiku malam sangat menenangkan. dengan hanya duduk di teras rumah menghadap langit , memandang bulan yg ditemani bintang jika dia tidak malu untuk muncul.
Malam selalu menenangkan, ketika semua sdh terlelap dan tidak ada suara bising yg terdengar. malam seakan memeluk dan mengatakan "semua akan baik baik saja pada akhirnya".
Bukankah benar?
Tanpa terasa 4 tahun berjalan dengan cepat, 4 tahun yg penuh kejutan, 4 tahun yg pada awalnya ragu akan bisa terlewati. Ragu apakah bisa bertahan sejauh ini, karna aku tahu malam selalu menemaniku selama 4 thn terakhir.
Dan sekarang malam juga menjadi saksi saat aku menerima pemberitahuan mengenai pernikahannya, bukankah malam sangat baik ?
Ditahun pertama aku ragu apa aku bisa menjalaninya, aku ragu bagaimana reaksiku saat bertemu pertama kali setelah kami selesai.
Dan ternyata aku masih lemah, aku masih menangis sepanjang hari. maafkan aku malam , kau tidak bisa menenangkanku kali ini. mungkin nanti ?
Ditahun kedua Tuhan memberi kejutan dengan menghadirkan orang baru untuk mengisi kekosongan, masih bertanya kepada malam "apakah ini keputusan yg tepat". Semoga saja.
Ditahun ketiga komunikasi kembali terjalin, dengan perasaan yang semakin memudar.
Selalu berpikir "mungkinkah akan berdamai dan melupakaan kejadian masa lalu?"
Malam lagi lagi menjadi saksi, betapa berbinarnya kedua mata ketika menatap nya kembali.
Dan ditahun keempat, aku semakin yakin bahwa perasaan itu telah hilang. Perasaan itu tidak akan muncul meskipun komunikasi masih terjalin, dengan tersenyum cerah aku duduk termangu menatap malam dan berterimakasih karna dia benar "semua akan baik baik saja pada akhirnya".
Sampai aku menerima pemberitahuan tgl pernikahannya, minggu depan bukan kah terlalu cepat. Aku tersenyum dan menghela napas. terdiam menatap kosong langit malam, dan tanpa sadar air mata terjatuh. Menangis tertahan, "malam kau berbohong, ternyata aku masih tidak baik - baik saja".
"Oky"