Minggu, 28 November 2021

Secuil Kisah

Dulu kita memiliki kisah, kisah singkat yg tak bertahan lama
Sebuah kisah rahasia yg hanya kita ketahui berdua,
Sebuah kisah bagaimana kita saling mengisi dan menyembuhkan, 

Kau hadir dengan segala keluh kesah, 
Kau hadir menyembuhkan segala lara,
Kau hadir memberi segala kenangan,

Tapi kita tak bertahan lama,
Sama sama saling mundur, sama sama saling melepaskan.
Pergi dengan segala perasaan yg menumpuk,
Dengan segala rasa yg belum terselesaikan.

Kini, kau telah memulai kisah baru.
Aku datang dan tersenyum lebar,
Kau menatapku dan mengangguk kala kurapalkan segala doa.
Saling berjabat tangan, lama..

Terimakasih untuk segala kisah manis,
Terimakasih untuk segala kenangan yg terukir,
Kini, Secuil Kisah telah memiliki akhir.



Oky Dwi
29.11.2021
10.15


Senin, 11 November 2019

Malam


Hai selamat malam, tidak ini bukan malam hari.
Tapi aku lebih suka mengucapkan selamat malam, bukankah tiap orang memiliki kesenangannya sendiri, seperti ada yg menyukai pagi , siang , dan yg paling menjadi favorit banyak yg menyukai senja. Dengan alasan senja sebagai pembatas antara siang dan malam, serta semburat oranye dilangit merupakan warna yg sangat sempurna.

Tapi aku menyukai malam, bagiku malam sangat menenangkan. dengan hanya duduk di teras rumah menghadap langit , memandang bulan yg ditemani bintang jika dia tidak malu untuk muncul.
Malam selalu menenangkan, ketika semua sdh terlelap dan tidak ada suara bising yg terdengar. malam seakan memeluk dan mengatakan "semua akan baik baik saja pada akhirnya".
Bukankah benar?

Tanpa terasa 4 tahun berjalan dengan cepat, 4 tahun yg penuh kejutan, 4 tahun yg pada awalnya ragu akan bisa terlewati. Ragu apakah bisa bertahan sejauh ini, karna aku tahu malam selalu menemaniku  selama 4 thn terakhir.
Dan sekarang malam juga menjadi saksi saat aku menerima pemberitahuan mengenai pernikahannya, bukankah malam sangat baik ?

Ditahun pertama aku ragu apa aku bisa menjalaninya, aku ragu bagaimana reaksiku saat bertemu pertama kali setelah kami selesai.
Dan ternyata aku masih lemah, aku masih menangis sepanjang hari. maafkan aku malam , kau tidak bisa menenangkanku kali ini. mungkin nanti ?

Ditahun kedua Tuhan memberi kejutan dengan menghadirkan orang baru untuk mengisi kekosongan, masih bertanya kepada malam "apakah ini keputusan yg tepat". Semoga saja.


Ditahun ketiga komunikasi kembali terjalin, dengan perasaan yang semakin memudar.
Selalu berpikir "mungkinkah akan berdamai dan melupakaan kejadian masa lalu?"
Malam lagi lagi menjadi saksi, betapa berbinarnya kedua mata ketika menatap nya kembali.


Dan ditahun keempat, aku semakin yakin bahwa perasaan itu telah hilang. Perasaan itu tidak akan  muncul meskipun komunikasi masih terjalin, dengan tersenyum cerah aku duduk termangu menatap malam dan berterimakasih karna dia benar "semua akan baik baik saja pada akhirnya".


Sampai aku menerima pemberitahuan tgl pernikahannya, minggu depan bukan kah terlalu cepat. Aku tersenyum dan menghela napas. terdiam menatap kosong langit malam, dan tanpa sadar air mata terjatuh. Menangis tertahan, "malam kau berbohong, ternyata aku masih tidak baik - baik saja".




                                                                                                                                 "Oky"




Selasa, 07 Agustus 2018

Mencintai Kerinduan

Sudah satu tahun berlalu..
Harapan yang dulu perlahan pasti ternyata hanya angin lalu..
Mencintaimu yang ku pikir jawaban doa ternyata hanyalah harapan semu..

Yaa.. sekitar satu tahun lalu
Hadirmu kembali ke diriku adalah satu impian yang selalu aku sebut dalam doaku..
Disetiap sujudku selalu ku doakan keadaanmu..

Kembalimu adalah obat rinduku..
Genggaman tangan mu dan ucapan yang penuh keyakinan itu membuat ku kembali berharap kepadamu..

Hingga datang masa dimana aku disadarkan..
Bahwa yang ku kira rumah ternyata hanya sebuah tempat singgah..

Kamu pergi sebelum aku mengatakan tinggal..
Kamu berlari sebelum aku siap untuk kau tinggal..

Sosokmu kembali aku rindukan lagi..
Berkali-kali aku meyakinkan diri ini semua hanya sebatas waktu, yang ku pikir kau akan kembali..
Nyatanya tidak..

Aku mulai jatuh cinta lagi dengan rindu..
Yang tidak aku tahu kapan akan datang temu..
Baiklah Tuan, akan kucoba lagi sendiri..
Akan ku jaga lagi hati yang dulu sempat kau gemari sebagai rumah mu kembali..

Kembalilah Tuan, selagi diluar tidak ada tempat ternyaman untuk berteduh..
Rumahmu siap untuk kau tinggali..


Surabaya, 7 Agustus 2018

Ttd
Aku yang rindu kamu pulang❤


#EDSA

Jumat, 16 Oktober 2015

Bukankah itu kamu~

Bukankah itu kamu ?
Datang dari kejauhan membawakan sebuah pengaharapan yg kau tunjukan padaku?
Bukankah itu kamu ?
Yg dengan perlahan berjalan menghampiriku hanya untuk menggenggam tanganku ?
Bukankah itu kamu ?
Diam diam membisikan kata kata puitismu untukku ?
Bukankah itu kamu ?
Berdiri dengan melebarkan tangan dan siap untuk memelukku ?
Bukankah itu kamu ?
Dengan senyum merekah dibibirmu yg hanya kau berikan kepadaku ?
Bukankah itu kamu ?
Yg dengan sengaja menarikku untuk jatuh ke dalam gelombang cintamu ?
Bukankah itu kamu ?
Yg dengan berhasilnya membuatku jatuh cinta kepadamu ?
Dan bukankah itu kamu ?
Yg pada akhirnya melebarkan tangan untuk melepasku ?
Bukankah itu kamu juga ?
Berjalan pergi menjauh tanpa pernah menoleh terhadapku ?
Bukankah itu kamu , bukankah itu kamu ?

Jumat, 07 Agustus 2015

Sebuah catatakan kecil 2

Jika kamu sdh memilih menjauh, lalu apa yg harus aku perbuat ? Aku berusaha menahanmu, berusaha mencegahmu. Tapi kau ttp pada keputusanmu, jika memang aku salah. Jika memang kau tak menyukaiku, katakanlah. Untuk apa kau hanya berdiam tanpa berbiacara, seolah olah tak saling mengenal. Seolah olah tak pernah terjadi sesuatu diantara kita. Kau yg mengajakku untuk masuk di duniamu, kau menceritakan segala hal padaku. Seolah olah kau berbagi beban hidupmu denganku, kau pun mengatakan seolah olah kau menyukaiku. Apa yg salah disini ? Katakan, kumohon. Untuk apa kau berdiam diri disana, membiarkanku bingung dengan sikapmu. Mencoba menebak apa yg terjadi denganmu, mencoba berusaha mengajakmu untuk kembali. Sedangkan kau dengan perlahan tapi pasti menjauh meninggalkanku tapi satu pesan pun.
Mungkin keadaan yg salah, keadaan dimana kau sdh bersamanya tapi kau tetap menarikku. Hingga aku terjatuh dan terbuai dengan sikapmu. Dan saat ini, saat aku mulai mencintaimu, mulai menaruhkan hatiku untukmu, mulai menggantungkan hidupku denganmu. Kau melepaskan tanganku begitu saja, tanpa penjelasan, tanpa alasan. Kau pergi bagaikan buih yg tertiup angin, tak meninggalkan jejak untuk org lain. Tapi menorehkan segores luka dihati~

Kamis, 28 Mei 2015

29 !

Sudah 2jam yg lalu jam dinding mengeluarkan suaranya. Menunjukan bahwa hari sudah memasuki tgl 29. Dan sekarang aku baru tersadar. Hari sudah berganti (lagi)  tanpa terasa tentunya , aku harus kembali melewati tanggal 29. Entah mengapa tak spt biasanya , matapun enggan untuk terpejam. Semburat rasa kerinduan muncul ditengah hati yg mulai mengikis kenangan masalalu. Ah aku mulai mengingat ingat bagaimana kisah cinta kita dahulu. Haruskah kuperjelas lagi , tidak ! Terlalu sakit untuk diungkapkan.
Skg aku harus melewati 29 seorang diri , beranggapan tidak pernah terjadi apa apa pd tanggal itu. Berpura pura hilang ingatan sejenak akan semua kenangan. Hanya satu pertanyaanku "apa kau masih mengingat tgl itu ?
Dan mungkin juga aku dapat menebak jawabannya , "tentu saja tidak!"
Oh sampai kapan aku merasakan kegundahan setiap tgl 29, sedangkan sesorang disana yg kurindukan tak pernah tau dan tak pernah menganggap ada arti di tanggal 29.
Hanya waktu yg dapat menghapus semua kegundahan yg tersisa dihatiku , dan sungguh aku percaya itu. Maafkan aku yg masih blm bisa menghapus semua rasa ini , tapi aku yakin suatu saat aku berhenti menangisimu !

"O"

Selasa, 19 Mei 2015

Sebuah catatan kecil.

Masih teringat dengan jelas bagaimana kau menciumku untuk pertama kalinya. Tatapan mata penuh arti. Senyum di bibirmu yg kau tunjukan padaku , percakapan ringan kita saat duduk bersebelahan.
Saat ini semua itu tidak dapat terulang kembali. Mendengar seseorang menyebut namamu sdh membuat hatiku menciut. Bagaimana tidak ? Aku hanya bisa tersenyum tipis seoalah olah tidak pernah terjadi apa apa diantara kita.
Bagaimana bisa kau melepaskanku begitu saja. Kau menawarkan sebuah pengharapan padaku. Kau menarik tanganku agar aku jatuh dalam duniamu. Kita saling bercerita ttg pribadi masing masing , apa yg tak kau sukai sampai yg kau sukai kau ceritakan semuanya. Bagaimana bisa aku tak menyukaimu jika sdh seperti itu.
Dalam sekejap kau merubah perasaan dihatiku, dan dalam waktu singkat pula kau meninggalkanku begitu saja. Bagaimana bisa kau melakukan itu ?
Tak bisakah kau menghapus perasaan yg sdh melekat ini seperti kau menghapus bayangku dalam hidupmu ?
Lalu , sampai kapan kita terus seperti ini. Terjebak dalam kecanggungan yg tak berujung ?
Maafkan aku , aku merindukanmu.